Beda TV LCD Dengan LED Yang Harus Diketahui

Dasar Teknologi

Baik itu televisi LCD ataupun LED menggunakan konsep dasar teknologi yang sama. Seiring berjalannya waktu, bagaimanapun, bentuk televisi menjadi semakin besar dan memakan ruang penyimpanan, semakin banyak mengkonsumsi daya listrik, dan semakin sulit untuk diproduksi.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka teknologi liquid crystal mulai diperkenalkan.

Dalam kurun waktu yang cukup lama, manusia memiliki pemikiran bahwa suatu materi hanya bisa berada dalam 3 fase saja, yaitu :

Padat
Cair
Gas

Namun hal ini berubah, setelah penemuan yang dibuat oleh Friedrich Reinitzer pada 1888, yang menyatakan bahwa materi juga bisa berada diantara keadaan padat dan cair. Penemuan ini disebut dengan kristal cairan atau liquid crystal.

Molekul-molekul dalam keadaan ini cenderung untuk mempertahankan orientasi mereka, seperti padat, tetapi juga memiliki sifat tertentu fluida, seperti cairan.

Kemudian jika listrik diterapkan pada fase tertentu dari kristal cairan ini, maka molekul-molekul akan menyesuaikan, sehingga properti kristal cairan ini sangat berguna dalam pembuatan televisi LCD.

LCD adalah singkatan dari Liquid Crystal Display, yang terdiri dari dua lapisan film polarisasi yang terjebak berdekatan satu sama lain. Di antara dua lapisan film tersebut, ada lapisan yang terdiri dari kristal cair. Ketika arus listrik dialirkan melaluinya, maka kristal akan memungkinkan cahaya untuk melewatinya atau alternatif lainnya, cahaya akan di blok.

LCD

Teknologi LCD membawa keuntungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu :

TV LCD sangat ringan dan tipis. Kebanyakan ketebalan TV LCD tidak pernah lebih dari 3 inci, sedangkan beberapa layar LCD yang lebih kecil hanya memiliki ketebalan 1 inci.
Panel display-nya juga tidak memancarkan radiasi elektromagnetik yang berbahaya.
Gambar yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik jika di bandingkan dengan teknologi layar CRT yang lebih tua.
Lebih hemat energi, bahkan lebih hemat energi listrik sampai 23 persen jika dibandingkan dengan TV plasma yang paling hemat energi sekalipun.

Namun, yang perlu diketahui juga adalah bahwa kristal cair ini tidak dapat menghasilkan cahayanya sendiri, melainkan diproduksi secara eksternal di televisi tersebut. Cahaya itu dihasilkan oleh sejumlah lampu neon di belakang layar. Jutaan jendela kecil ditempatkan di dalam kotak untuk mengontrol bagian cahaya yaitu membuka untuk cahaya yang diperlukan dan menutup untuk menjebak cahaya yang tidak diperlukan. Dengan bantuan lampu neon ini, gambar tajam yang ditampilkan oleh kristal cair akan menjadi terlihat oleh penonton.

LED

TV LED, tidak menggunakan jenis lampu neon untuk menghasilkan cahaya seperti pada LCD. LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode, atau Dioda Pemancar Cahaya. Dioda inilah yang digunakan oleh TV ini untuk menerangi gambar yang ditampilkan pada layar. Ini adalah perbedaan dasar dan utama antara TV LCD dan LED.

Selain itu, penempatan lampu pada TV LED dapat berbeda. Bila lampu neon pada TV LCD ditempatkan di belakang layar, maka pada TV LED, dioda pemancar cahaya tersebut bisa diletakkan di belakang layar atau disekitar ujungnya.

LED TV

Dengan pencahayaan yang berada diujung, LED TV menghasilkan cahaya melalui serangkain dioda yang diatur di tepi luar layar. Di sisi lain, backlit LED yang juga dikenal dengan Full Array Lighting, menawarkan kontrol atas kecerahan gambar, sebagaimana dioda ini dapat dikontrol secara bebas.

Teknologi yang digunakan pada TV LED memberikan keuntungan bila dibandingkan dengan TV LCD, yaitu:

Layar LED lebih ramping bila dibandingkan dengan layar LCD
Kualitas gambar lebih baik, warna yang dihasilkan lebih tajam dan realistis
Mengurangi energi secara signifikan, sampai dengan lebih hemat 50 persen daya jika dibandingan dengan TV plasma, sementara TV LCD hanya lebih hemat 20-30 persen saja.