Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

#5 Tips Membeli Kamera DSLR Bekas Yang Wajib Dilakukan

Tips Membeli Kamera DSLR Bekas - Kamera ideal yang anda butuhkan mungkin sebenarnya memiliki harga yang lebih murah dari yang anda perkirakan. Dengan beberapa usaha untuk melakukan pengamatan dan sedikit kesabaran, anda dapat menghemat uang anda untuk membeli kamera DSLR second.

Saat ini, dengan semakin banyaknya model kamera baru yang bermunculan serta banyaknya para fotografer yang mengganti kamera mereka dengan model terbaru tersebut, maka pastinya terdapat berbagai kamera bekas dengan berbagai tipe yang ada untuk dijual.

Dengan 'teknik penawaran' yang bagus, mungkin anda bisa memperoleh harga yang jauh lebih murah daripada ketika para penjual tersebut membelinya beberapa waktu lalu.



Hal yang perlu diingat adalah meskipun teknologi kamera yang baru dirilis saat ini luar biasa, tapi model-model kamera baru ini tidak meninggalkan teknologi lama yang mereka usung begitu saja dalam waktu singkat, atau jangan berfikiran bahwa teknologi yang ada pada kamera lama sudah tidak berguna lagi.

Dalam beberapa tahun terakhir, hadir berbagai kamera dengan berbagai fitur spesifik ataupun kualitas foto yang dihasilkan dan telah menjadi menjadi favorit para fotografer.

Kamera DSLR Nikon D500
Kamera DSLR

Selanjutnya, berdasarkan kebutuhan anda mengenai kamera DSLR tersebut, maka faktor utama relatif akan berkisar pada masalah harga, karena kamera yang tepat untuk anda akan bergantung pada tipe fotografi yang akan anda ambil.

Apa Saja Tips Saat Akan Membeli Kamera DSLR Bekas?


Agar tidak mengalami kekecewaan setelah membeli kamera DSLR bekas, ada baiknya anda mengikuti 6 tips sederhana namun berguna seperti di bawah ini, sebelum memutuskan untuk memilih kamera mana yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anda.

1. Anda harus memutuskan apa yang anda butuhkan dari kamera tersebut

Apa yang anda butuhkan dan apa yang anda inginkan merupakan 2 hal yang berbeda. Misalnya anda menginginkan kamera dengan kemampuan resolusi 20 megapixel, DSLR full-frame yang dapat mengambil gambar virtual dalam keadaaan minim cahaya dan hampir tidak menghasilkan noise, maka keinginan seperti ini terlalu umum atau kurang detail.

Anda lebih baik merinci apa yang anda butuhkan dari kamera tersebut seperti anda misalnya memerlukan mencetak hasil foto dengan ukuran A3 atau A4, kemudian foto yang diambil kebanyakan adalah landscape dan waktu pengambilan foto dilakukan di siang hari, atau dalam intensitas cahaya tinggi. Target dibidik antara ISO 100 dan ISO 400, dengan sebagian besar atau 95% kemungkinan gambar diambil pada range ini. Kemudian target pengambilan foto berkisar pada 3 - 5 frame/detik dan sistem AF (autofocus) super cepat tidak dibutuhkan. Ini adalah sebagai contoh untuk mengetahui kebutuhan anda, dengan semakin terperinci maka akan semakin memudahkan anda memilih kamera bekas yang akan anda beli.

2. Mengetahui fitur apa yang anda inginkan

Berbicara mengenai fitur, tentu saja kebanyakan model yang baru selalu akan membawa fitur yang baru. Nah, di sini juga anda harus tahu, fitur apa yang anda inginkan dari kamera bekas tersebut. Kamera DSLR saat ini banyak yang memiliki fitur HD Recording, Image stabilization, wide angle, sensor CMOS atau sebagainya yang mungkin tidak akan anda temukan pada kamera-kamera yang hadir sebelumnya.

Mengetahui fitur apa yang anda harapkan ada pada sebuah kamera tentunya akan lebih baik, karena faktor ini akan menunjang aktivitas anda dengan kamera tersebut lebih maksimal.

3. Resolusi kamera 

Resolusi kamera adalah faktor utama yang sering dipertimbangkan oleh mayoritas orang saat membeli sebuah kamera. Perlu diketahui juga, dengan semakin tingginya resolusi dari kamera, maka tergantung pada ukuran sensornya, juga dapat meningkatkan noise pada gambar.  

Hal selanjutnya adalah apakah anda akan menggunakan sensor tersebut secara maksimal, ataukah anda hanya akan menggunakan hasil foto anda berupa cetakan kecil atau hanya akan menampilkan sebagian foto tersebut secara online.

Dengan mengetahui kabutuhan anda secara realistis, misalnya hasil dari kamera tersebut akan digunakan untuk mencetak poster yang akan digantungkan di tembok dengan A2, A1 atau A0 ataupun hanya akan digunakan untuk menghasilkan foto yang dicetak pada ukuran A4 atau A3, maka anda bisa mengetahui resolusi mana yang anda butuhkan dari kamera DSLR tersebut.

4. Berapa titik autofokus yang dibutuhkan?

Jadi berapa banyak titik auto fokus yang anda perlukan?

Walaupun merk terkenal seperti Nikon telah memimpin dalam jumlah titik fokus untuk pengambilan foto, namun kebanyakan fotografer hanya menggunakan titik pusat saja, dan kemudian mereka akan mengubah komposisinya ketika diperlukan.

Jika anda akan menggunakan kamera tersebut untuk mengambil foto dari objek bergerak seperti ketika anda membutuhkan mengambil gambar hewan-hewan di alam liar dengan posisi gambar berada tepat ditengah, maka kamera dengan sedikitnya 9 titik fokus mungkin bisa memenuhi apa yang anda inginkan.

Lain halnya bila anda menggunakan kamera tersebut untuk pengambilan foto landscape, maka anda memiliki banyak waktu untuk mengatur fokusnya secara manual, sehingga titik auto fokus mungkin akan jarang digunakan.

5. Mencari tahu informasi shutter count kamera

Ketika kamera baru diperkenalkan kepada publik, banyak para vendor dengan bangga memberikan informasi berapa banyak shutter count telah diujikan pada kamera tersebut.

Nah, apa itu shutter count?

Shutter count adalah banyaknya total shutter di kamera atau berapa kali tombol untuk mengambil foto dipencet oleh penggunanya. Secara simpelnya, ini adalah kemampuan kamera mengambil gambar dalam jumlah tertentu sebelum kamera itu mengalami kerusakan.

Pada tipe kamera yang ebih tua, shutter count ini berkisar pada 50,000 kali, sedangkan untuk kamera-kamera model terbaru dalam 5 tahun terakhir, perusahaan pembuatnya telah menaikkan angka tersebut menjadi 100,000 kali, jumlah ini bisa bertambah tinggi untuk tipe kamera DSLR profesional.

Kenapa shutter count menjadi hal yang penting saat akan membeli kamera bekas?

Shutter count identik dengan umur kamera, semakin tinggi nilainya, maka umur kameranya biasanya bertambah tua. Namun, bagaimana bila shutter count terdapat dalam nilai yang tinggi, namun umur kamera itu belum lama?

Maka dapat dipastikan, kamera tersebut telah 'bekerja keras' atau digunakan secara intensif, sehingga kemungkinan ada bagian-bagian lainnya yang tidak bekerja sebagaimana mestinya atau bahkan mengalami kerusakan.

Bagaimana cara mengetahui nilai shutter count kamera bekas tersebut?

Untuk mengetahui nilai shutter count dengan mudah anda dapat menggunakan EXIF viewer online, anda dapat mengunjungi situs ini untuk mencobanya. Di situs tersebut anda tinggal mengupload hasil foto kamera tersebut, kemudian anda bisa menemukan nilai shutter count-nya di antara deretan data-data lain dari foto tersebut.

Beberapa penjual akan memberikan informasi mengenai hal ini, namun jika anda tidak mendapatkan informasi tersebuat, maka anda dapata mengeceknya dengan cara di atas.

Dengan mengetahui shutter count kamera tersebut, maka anda akan lebih yakin dengan kondisi kamera yang akan anda beli, dan anda terhindar dari keruskan setelah pembelian dalam waktu singkat.


Demikianlah 5 tips membeli kamera DSLR bekas yang pwrlu dilakukan oleh para calon pembeli. Semoga anda bisa terbantu dengan artikel ini, dan anda pun bisa memperoleh kamera yang sesuai dengan harapan anda.

2 comments for "#5 Tips Membeli Kamera DSLR Bekas Yang Wajib Dilakukan"

  1. menarik sekali infonya, perlu kamera DSLR murah untuk belajar pemula, tapi lebih baik beli baru atau bekas ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk belajar pemula, kamera bekas juga tidak masalah, yang penting kamera itu bisa memenuhi apa yang dibutuhkan untuk belajar fotografi

      Delete